MENCARI PENGERTIAN MAKNA KEHIDUPAN DI DALAM KERANDA

YAKIN WORLD NEWS:SEEKING MEANING OF LIFE IN THE COFFIN-SOUTH KOREA
A writer would like to share this information, therefore South Korea is the highest  suicide rate in the the world.

As one of the countries with the highest suicide rate in the world, South Koreans face death in an unusual way.-MORE NEWS IN ENGLISH & BAHASA MALAYSIA-



Some 70 South Koreans take part in a seminar "Experience of Death" in order to better appreciate their lives. Seminar covering the action lay in the coffin was promising them to "change the meaning of one's life and provide opportunity to know yourself".


Lee Myung-hee, a 42-year-old mother who had two children, said the experience of being in a coffin made ​​him realize how much he loved his family and it makes it not too early to think about death. "It (death) can happen to me, regardless of age. I think it can happen to anyone around me. So, I do not have to think death is my business alone.


I think this is a good opportunity to prepare for end of life by calm, "he said as quoted by The Telegraph on Thursday (07/07/2011).
Kang Kyung-ah, a professor of nursing at the University Sahmyook who organized the seminar said the seminar would be beneficial for South Koreans in their 20s to 40s because the suicide rate tends to be high in that age group.

SUICIDE RATES IN THE WORLD-KADAR BUNUH DIRI DI DUNIA

Penulis ingin berkongsi maklumat dimana Korea Selatan adalah sebuah Negara yang mempunyai rekod bunuh diri tertinggi di dalam dunia.

Sebagai salah sebuah negara dengan kadar kejadian bunuh diri tertinggi di dunia, warga Korea Selatan menghadapi kematian dalam cara yang tak biasa.
Sekitar 70 warga Korea Selatan mengambil bahagian dalam sebuah seminar "Mengalami Kematian" dalam rangka untuk lebih menghargai kehidupan mereka. Seminar yang mencakupi aksi berbaring di dalam keranda itu menjanjikan mereka untuk boleh "mengubah erti kehidupan seseorang dan memberikan kesempatan untuk mengenal diri sendiri".

Lee Myung-hee, seorang ibu berusia 42 tahun yang mempunyai dua orang anak, mengatakan, pengalaman berada dalam keranda itu membuatnya menyedari betapa dia mencintai keluarganya dan hal itu membuatnya tidak terlalu awal untuk memikirkan kematian. "Itu (kematian) boleh terjadi pada saya, tanpa memandang usia.

Saya fikir kematian itu boleh menimpa sesiapa pun di sekeliling saya. Jadi, saya tidak harus berfikir tentang kematian adalah urusan saya saja. Saya fikir ini kesempatan terbaik untuk mempersiapkan akhir hidup dengan cara tenang," katanya sebagaimana dipetik media The Telegraph, Khamis (7/7/2011).

Kang Kyung-ah, seorang profesor keperawatan di Universiti Sahmyook yang menyelenggarakan seminar itu mengatakan, seminar tersebut akan bermanfaat bagi warga Korea Selatan yang berusia 20-an hingga 40-an kerana kadar bunuh diri cenderung tinggi dalam kelompok usia itu.-sumber berita antarabangsa-EDIT & TERJEMAHAN OLEH YAKIN WORLD @ 2011-