26 times the speed of the United Nations reported 16,000 rapes a year compared with previous estimates.
Penulis ingin berkongsi maklumat berita yang di petik dari media antarabangsa,mengejutkan apabila media tersebut melaporkan,lebih dari 1.100 wanita diperkosa setiap hari di Republik Demokratik Kongo (DRC). Demikian menurut sebuah kajian yang diterbitkan di American Journal of Public Health, Selasa (10/5/2011).-berita lanjut-
Angka itu menunjukkan bahawa kekerasan seksual terhadap wanita di negara tersebut 26 kali berlipat ganda dari yang kajian sebelumnya.
Berdasarkan studi tersebut, lebih dari 400.000 wanita dan anak gadis berusia dalam linkungan 15-49 tahun telah diperkosa di negara yang terlibat dalam peperangan di Afrika Tengah itu selama 12 bulan pada tahun 2006 dan 2007.
Berdasarkan laporan PBB sebelumnya,jenayah pemerkosaan dalam jangka waktu yang sama hanya 15.000 kes.
"Hasil (kajian) kami memastikan bahawa perkiraan sebelumnya tentang pemerkosaan dan kekerasan seksual sangat jauh dari prevalensi yang sesungguhnya tentang kekerasan seksual yang terjadi di DRC," kata Amber Peterman, penulis utama kajian tersebut.
Bahkan, menurut Peterman, angka hasil kajian itu masih merupakan perkiraan yang konservatif dari prevalensi yang sesungguhnya tentang kekerasan seksual tersebut.
Sebab, tidak kesemua kes direkodkan atau dilaporkan kerana takut soal stigma, malu, dan penyingkiran sosial.
Penelitian tersebut, yang mengumpulkan data dari tahun 2007, tidak mencakupi kekerasan seksual di antara perempuan muda yang berusia kurang dari 15 tahun atau wanita yang lebih tua dari 49 tahun.
Penelitian itu juga tidak memasukkan kekerasan seksual di antara kanak-kanak lelaki dan lelaki dewasa.
"Meskipun data kekerasan seksual di kalangan kelompok ini tidak pasti, sebuah review dari catatan terhadap 4.133 perempuan yang mengunjungi Rumah Sakit Panzi di Sud Kivu menunjukkan 6 peratus (dari mereka) lebih muda dari 16 tahun dan 10 peratus lebih tua dari 65 tahun," kata kajian itu.
"Selain itu, Human Rights Watch melaporkan bahawa kekerasan seksual pada tahun 2009 dua kali lipat ganda dibandingkan tahun 2008. Jika laporan itu adalah tepat, prevalensi kekerasan seksual tersebut mungkin bahkan lebih tinggi dari perkiraan yang kami sampaikan."
Merekodkan kajian itu, Michael van Rooyen, Director Harvard Humanitarian Initiative, mengatakan, "Pemerkosaan di DRC telah menjadi seperti satu "cancer" yang menyebar ke mana-mana di tengah iklim masa kini dan telah muncul sebagai salah satu krisis kemanusiaan besar pada saat ini."
No comments:
Post a Comment